Evolusi Keamanan Stadion – Menjelang pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 yang sangat dinanti, antara Timnas Indonesia dan Jepang, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengunjungi Stadion Gelora Bung Karno (GBK) untuk mengecek berbagai persiapan. Salah satu momen penting yang ia dokumentasikan melalui video adalah peninjauan sistem keamanan baru yang menggunakan teknologi face recognition, terintegrasi dengan sistem Garuda ID.
Teknologi Keamanan Canggih di GBK
Erick Thohir, dalam video tersebut, terlihat menjajal sistem CCTV yang telah ditingkatkan dengan kapabilitas face recognition. Sistem ini merupakan bagian dari upaya PSSI untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan penonton serta pemain selama acara besar. Face recognition ini bekerja bersama dengan Garuda ID, sebuah sistem identifikasi digital yang telah diluncurkan oleh PSSI.
Fungsi dan Manfaat Garuda ID
Sistem Garuda ID dirancang untuk memodernisasi cara fans sepak bola mengakses dan menikmati pertandingan. Dengan menggunakan teknologi face recognition, setiap penonton yang datang akan diverifikasi identitasnya secara otomatis, yang memungkinkan pengalaman stadion yang lebih aman dan lebih lancar. Selain itu, sistem ini juga bertujuan untuk menghindari penjualan tiket ilegal dan memastikan bahwa hanya penonton yang berhak yang dapat memasuki stadion.
Implementasi pada Pertandingan Mendatang
Sistem keamanan ini akan mulai dioperasikan pada pertandingan Timnas Indonesia melawan Jepang pada 15 November 2025, sebagai bagian dari kualifikasi Piala Dunia. Penggunaan teknologi ini menandai langkah besar dalam mengadopsi solusi digital untuk meningkatkan standar keamanan dan pengalaman penonton di stadion-stadion di Indonesia.
Keunggulan Teknologi Face Recognition
Teknologi face recognition di GBK tidak hanya meningkatkan keamanan tetapi juga efisiensi dalam pengelolaan massa pada saat-saat krusial. Dengan adanya identifikasi wajah yang cepat dan akurat, waktu tunggu di pintu masuk dapat diminimalkan, mengurangi antrean panjang yang sering kali terjadi di pertandingan besar.
Komentar Erick Thohir
Dalam video, Erick Thohir mengungkapkan kegembiraannya terhadap kemajuan teknologi yang diadopsi oleh PSSI. Ia berharap bahwa dengan sistem seperti ini, Indonesia dapat menunjukkan kapasitasnya dalam mengorganisir event olahraga internasional yang tidak hanya sukses tapi juga aman dan nyaman untuk semua yang terlibat.
Kehadiran teknologi ini di GBK menandai era baru dalam manajemen keamanan stadion di Indonesia, yang diharapkan bisa diikuti oleh stadion-stadion lain di seluruh negeri dalam menyambut event-event olahraga skala besar.
Mengoptimalkan Keamanan dan Kenyamanan di GBK dengan Sistem Garuda ID dan Face Recognition
Sebagai bagian dari inisiatif PSSI untuk meningkatkan standar keamanan dan pengalaman penonton di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), pengenalan sistem Garuda ID telah menetapkan langkah revolusioner dalam pengelolaan penonton. Sistem ini, yang terintegrasi dengan teknologi face recognition, tidak hanya meningkatkan keamanan tetapi juga merapikan alur masuk stadion, memastikan bahwa setiap penonton yang hadir adalah pemegang tiket yang sah.
Integrasi Sistem Garuda ID
Melalui sistem Garuda ID, setiap pemegang tiket wajib terdaftar dengan data yang valid dan terverifikasi. Ini berarti setiap penonton yang hadir di stadion telah teridentifikasi dan tercatat, memungkinkan pengelolaan yang lebih baik dan pengurangan risiko masalah keamanan seperti penonton tak bertiket yang mencoba masuk.
Proses Masuk ke Stadion
Proses untuk masuk ke dalam stadion GBK kini menjadi lebih teratur. Penonton, atau yang disebut dengan Garuda Fans, akan diminta untuk menunjukkan tiket mereka terlebih dahulu, yang kemudian diikuti oleh pemeriksaan wajah menggunakan teknologi face recognition. Setelah identifikasi wajah dikonfirmasi, penonton dapat langsung menuju ke kursi mereka di tribun, mengurangi waktu tunggu dan antrean yang sering menjadi keluhan umum di acara besar.
Peningkatan Infrastruktur Keamanan
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menekankan peningkatan signifikan dalam infrastruktur keamanan stadion. Dengan tambahan 103 unit CCTV yang dilengkapi dengan face recognition, selain kamera yang sudah ada, sistem pengawasan di GBK menjadi lebih canggih. Erick secara pribadi mengecek efektivitas beberapa kamera, termasuk kamera nomor 66 atau 69, untuk memastikan bahwa sistem tersebut beroperasi dengan optimal.
Keuntungan Tambahan dari Teknologi Face Recognition
Sistem face recognition tidak hanya berfungsi sebagai alat verifikasi identitas tetapi juga sebagai langkah pencegahan keamanan tambahan. Dengan teknologi ini, setiap aktivitas mencurigakan dapat dengan cepat teridentifikasi dan ditangani, memastikan bahwa keamanan stadion terjaga selama pertandingan berlangsung.
Dengan implementasi sistem Garuda ID dan face recognition ini, GBK siap menyambut pertandingan besar seperti Indonesia vs Jepang dengan keamanan yang lebih terjamin dan pengalaman penonton yang lebih menyenangkan. Inisiatif ini bukan hanya tentang mengadakan sebuah pertandingan, tetapi juga tentang memastikan bahwa setiap aspek dari pengalaman stadion—mulai dari keamanan hingga kenyamanan—adalah yang terbaik bagi para penonton.
Erick Thohir Ungkap Peningkatan Keamanan di GBK dengan Sistem Garuda ID dan CCTV
Dalam persiapan menyambut pertandingan besar antara Indonesia dan Jepang di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), upaya signifikan telah dilakukan untuk meningkatkan keamanan dan integritas tiket melalui penerapan teknologi canggih. Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menekankan bukan hanya komersialisasi, tapi alasan keselamatan yang menjadi fokus utama di balik penambahan sistem pengawasan ini.
Integrasi Garuda ID dan CCTV
Dalam upaya untuk memperkuat sistem keamanan dan menghindari kebocoran tiket, Erick Thohir mengumumkan penambahan 103 unit CCTV yang terintegrasi dengan sistem Garuda ID. Ini merupakan langkah strategis untuk mengontrol dan memonitor alur masuk penonton, memastikan bahwa hanya pemegang tiket yang sah yang dapat mengakses stadion.
Menunjukkan Kesiapan kepada FIFA dan AFC
Erick Thohir juga menyebutkan bahwa dia telah mengundang perwakilan dari FIFA dan AFC untuk melihat langsung persiapan yang telah dilakukan. “Tadi FIFA AFC saya ajak ketemu mereka melihat kita siap. Yang penting kita kasih lihat ke mereka kalau kita bukan bangsa yang terbelakang,” ujar Erick. Ini menunjukkan upaya Indonesia untuk memperlihatkan kapasitasnya dalam mengelola event olahraga internasional dengan standar keamanan yang tinggi.
Pentingnya Keamanan dan Citra Nasional
Peningkatan infrastruktur keamanan ini tidak hanya bertujuan untuk menjaga keamanan selama event berlangsung tetapi juga sebagai bagian dari upaya membangun citra positif Indonesia di mata dunia. Erick Thohir menegaskan bahwa inisiatif ini adalah bagian dari komitmen untuk menunjukkan bahwa Indonesia mampu mengadakan event berskala internasional dengan fasilitas yang memadai dan keamanan yang terjamin.
Pembaharuan sistem ini diharapkan tidak hanya akan memperkuat keamanan tetapi juga meningkatkan pengalaman penonton, menunjukkan bahwa Indonesia serius dalam memastikan keamanan dan kenyamanan bagi semua pihak yang terlibat. Erick Thohir dan PSSI jelas menetapkan standar baru dalam pengelolaan stadion dan pengamanan event olahraga, menjadikan GBK tidak hanya sebagai ikon olahraga tetapi juga sebagai simbol kemajuan teknologi keamanan di Indonesia.
Mengenal Lebih Dekat: Cara Kerja Teknologi Face Recognition
Dalam era digital modern, teknologi face recognition telah menjadi salah satu metode biometrik yang paling populer dan efektif dalam mengenali manusia. Teknologi ini sering digunakan dalam berbagai aplikasi keamanan, dari pengamanan smartphone hingga sistem pengawasan di tempat umum. Menurut informasi yang dihimpun oleh detikINET, face recognition menggunakan kecerdasan buatan untuk memetakan dan mengidentifikasi ciri-ciri wajah manusia dari foto atau video.
Tahapan Kerja Sistem Face Recognition
- Perekaman Gambar Proses ini dimulai dengan perekaman gambar subjek, baik melalui foto statis atau rekaman video. Gambar ini menjadi dasar untuk analisis lebih lanjut oleh sistem face recognition.
- Analisis Gambar Setelah gambar diambil, sistem kemudian menganalisis berbagai bagian penting dari wajah. Ini termasuk mengukur jarak antara mata, bentuk hidung, kontur bibir, dan ciri-ciri penting lainnya. Proses ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan memetakan fitur-fitur kunci wajah yang akan digunakan dalam langkah selanjutnya.
- Pembuatan Template Wajah Langkah berikutnya adalah pembuatan template wajah, atau yang dalam dunia teknologi disebut sebagai ‘facial template’. Template ini adalah representasi matematis dari fitur-fitur unik wajah yang dianalisis. Setiap individu memiliki template wajah yang unik, yang memungkinkan sistem untuk membedakan satu orang dari orang lainnya.
- Pembandingan dengan Database Setelah template wajah terbentuk, sistem kemudian membandingkannya dengan database wajah yang telah tersimpan. Jika template wajah yang dianalisis cocok dengan salah satu yang ada dalam database, identitas individu tersebut dapat segera dikonfirmasi.
Aplikasi dan Implikasi
Teknologi face recognition menawarkan banyak keuntungan, terutama dalam meningkatkan keamanan dan efisiensi. Namun, penggunaannya juga menimbulkan pertanyaan etis tentang privasi dan pengawasan. Dalam konteks keamanan stadion, seperti pada Stadion Gelora Bung Karno (GBK) untuk pertandingan sepak bola, sistem ini digunakan untuk memastikan bahwa hanya penonton yang memiliki tiket dan sesuai dengan identitas yang terdaftar yang dapat memasuki stadion, sekaligus meminimalisir risiko keamanan.
Dengan berkembangnya teknologi dan semakin banyaknya implementasi sistem seperti ini, penting bagi pengguna dan penyelenggara event untuk memahami cara kerja serta dampak dari penggunaan teknologi face recognition. Ini membantu tidak hanya dalam memaksimalkan keuntungan dari teknologi tersebut tetapi juga dalam menjaga keseimbangan antara keamanan dan privasi individu.
Baca juga artikel kesehatan lainnya