loading…
Isaac Newton. FOTO/ IFL SCIENCE
Kehebatan Isaac Newton dalam bidang fisika dan matematika sering kali meng overshadow perilakunya yang unik dan eksentrik. Namun, sedikit yang mengetahui bahwa di balik geniusnya, ada sisi gelap yang mencakup ketertarikan terhadap alkimia, okultisme, dan ramalan kiamat yang meresahkan.
Ketika banyak orang mengenang Newton sebagai ilmuwan terkemuka yang mengubah cara kita memahami alam semesta, ia juga dikenal karena minatnya pada ramalan dan nubuatan. Ini menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana seorang ilmuwan handal dapat berinvestasi dalam hal-hal yang dianggap tidak ilmiah dan meragukan di masa kini.
Dalam dunia yang semakin modern, terciptanya pemahaman akan sains tidak menghalangi Newton untuk merenungkan akhir zaman. Dengan segala perhitungan matematis dan spekulasi yang ia lakukan, ia mencoba meramalkan waktu kehancuran dunia.
Sejarah Singkat Kehidupan dan Karier Isaac Newton
Isaac Newton lahir pada tahun 1642 di Inggris dan dikenal sebagai salah satu pemikir terpenting dalam sejarah. Selain ditemukan hukum gravitasi, ia juga terkenal karena penemuan kalkulus dan banyak kontribusi lainnya yang mengubah wajah sains selamanya.
Di masa mudanya, Newton sering mengalami kesulitan dalam bersosialisasi dengan orang lain. Kecenderungannya untuk mundur ke dalam dunia pikirannya menyebabkan ia terasing dari teman-temannya dan memilih untuk fokus pada studi dan penelitiannya.
Pengalamannya selama kuliah di Universitas Cambridge memperkuat minatnya dalam bidang matematika dan fisika. Dia mengeksplorasi berbagai tema, mulai dari astronomi hingga optik, yang kemudian membuka jalan bagi penemuan-penemuan hebat di masa depan.
Minat Newton terhadap Alkimia dan Okultisme
Sebagai seorang ilmuwan, Newton sangat tertarik pada alkimia dan okultisme. Dia sering kali terlibat dalam eksperimen yang berhubungan dengan transmutasi logam dan obat-obatan. Ketertarikan tersebut bukanlah hal yang aneh pada masanya, ketika banyak orang berusaha menemukan cara untuk mengubah bahan dasar menjadi emas.
Walaupun fokus di bidang sains, Newton merasa ada hubungan antara pengetahuan ilmiah dengan spiritualitas. Hal ini membuatnya menjelajahi berbagai teks kuno dan mencoba meramalkan fenomena-fenomena yang dianggap mistis.
Pencariannya sering kali menempatkannya pada jalur yang tidak biasa dan menimbulkan kritik. Namun, ia tetap berpegang pada keyakinannya bahwa segala sesuatu di alam semesta memiliki hubungan yang mendalam, termasuk unsur-unsur metafisik.
Percobaan dan Prediksi Kiamat Newton
Dari berbagai catatan yang ditinggalkannya, Newton sempat menuliskan beberapa spekulasi mengenai hari kiamat. Tahun 2060 menjadi fokus utama di mana ia memperkirakan saat dunia akan berakhir. Ini menunjukkan kombinasi antara matematika dan keyakinan religius yang kuat.
Dalam salah satu dokumennya, Newton menuliskan bahwa nubuatan kiamat tidak dapat dibaca terpisah dari konteks sejarah yang lebih besar. Ia merujuk pada peristiwa-peristiwa seperti penghancuran Yerusalem oleh kekaisaran Romawi yang dia anggap sebagai titik awal perhitungan.
Ketidakpastian mengenai prediksi ini menciptakan spekulasi dan diskusi di kalangan para ilmuwan dan teolog. Ramalan ini menunjukkan bagaimana Newton berusaha untuk mengintegrasikan akal dan iman dengan cara yang unik dan mendalam.