loading…
Penelitian tersebut menunjukkan adanya partikel mikroplastik yang ditemukan pada cairan amnion serta urin ibu hamil. Foto/Freepik.
Menanggapi temuan tersebut, dr Ganot Sumulyo, SpOG, dosen Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan Fakultas Kedokteran IPB University, memberikan penjelasannya. Ia menyebut bahwa terdapat tiga jalur utama yang memungkinkan mikroplastik masuk ke tubuh ibu hamil.
Baca juga: Ada di Air Hujan, Mikroplastik Juga Sudah Mencemari Buah dan Sayuran.
“Pertama, inhalasi udara yang mengandung debu dan serat plastik, terutama di wilayah perkotaan dan ruang tertutup. Partikel berukuran sangat kecil ini berpotensi menembus alveolus dan masuk ke aliran darah,” jelasnya.
Jalur kedua, lanjutnya, berasal dari konsumsi makanan maupun minuman seperti air dalam kemasan, seafood, dan bahan pangan yang dibungkus atau dipanaskan menggunakan plastik. Partikel nanoplastik ini dapat melewati dinding usus sebelum akhirnya masuk ke aliran darah.
Pertanyaan besar muncul ketika kita mempertimbangkan dampak dari paparan mikroplastik pada ibu hamil dan perkembangan janin. Penelitian ini menyoroti bahwa mikroplastik tidak hanya terbatas pada lingkungan kita, tetapi juga telah merambah ke dalam tubuh manusia. Hal ini menunjukkan betapa mendesaknya masalah polusi plastik yang kini menjadi perhatian global.
Studi ini bukanlah yang pertama mengungkapkan adanya mikroplastik di dalam tubuh manusia. Namun, temuan mengenai mikroplastik dalam cairan amnion dan urin ibu hamil menunjukkan bahwa dampaknya bisa lebih jauh, yaitu bagi kesehatan janin. Para peneliti terus menerus mencari penjelasan tentang potensi risiko yang mungkin ditimbulkan akibat paparan ini.
Definisi mikroplastik itu sendiri adalah partikel plastik yang memiliki ukuran kurang dari 5 milimeter. Mikroplastik dapat berasal dari berbagai sumber seperti penguraian sampah plastik yang lebih besar atau butiran kecil yang digunakan dalam produk kosmetik. Mengingat seberapa luasnya pemakaian plastik dalam kehidupan sehari-hari, penting untuk menyadari bahwa mikroplastik telah menyentuh kehidupan kita jauh lebih dalam dari yang kita bayangkan.
Dampak Kesehatan Dari Paparan Mikroplastik
Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara jaringan tubuh yang terpapar mikroplastik dengan berbagai masalah kesehatan. Dalam konteks ibu hamil, dampak ini bisa sangat serius. Penelitian menunjukkan bahwa partikel mikroplastik ini bisa berpotensi menyebabkan berbagai komplikasi, baik bagi ibu maupun janin.
Dr. Ganot menekankan bahwa risiko bagi janin bisa mencakup gangguan perkembangan. Meski penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk memahami sepenuhnya masalah ini, beberapa indikasi menunjukkan bahwa mikroplastik bisa memengaruhi perkembangan otak dan sistem saraf janin. Hal ini menjadi fokus bagi sejumlah ilmuwan di seluruh dunia.
Paparan mikroplastik yang terjadi selama masa kehamilan dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh ibu. Dikhawatirkan bahwa sistem imun yang terganggu bisa menyebabkan reaksi yang tidak diinginkan terhadap infeksi atau penyakit. Ini bisa menjadi masalah besar, terlebih pada masa ketika seorang wanita memerlukan perlindungan maksimal.
Penyebab dan Sumber Paparan Mikroplastik
Untuk memahami bagaimana mikroplastik dapat memasuki tubuh manusia, kita perlu melihat berbagai sumber paparan yang ada di sekeliling kita. Salah satu sumber utama adalah melalui udara yang kita hirup. Di kawasan urban, polusi udara mengandung berbagai partikel, termasuk mikroplastik yang dapat terhirup dan masuk ke dalam aliran darah.
Kedua, makanan dan minuman juga merupakan jalur utama masuknya mikroplastik ke dalam tubuh. Banyak makanan yang kita konsumsi sehari-hari, terutama makanan yang dikemas menggunakan plastik, dapat mengandung mikroplastik. Sebagai contoh, makanan laut yang terpapar mikroplastik saat berada di lautan dapat berakhir di piring kita.
Selain itu, air kemasan yang banyak digunakan sehari-hari ditengarai sebagai salah satu pengusung mikroplastik. Penelitian menunjukkan bahwa sejumlah besar merek air kemasan mengandung mikroplastik. Ini menjadi peringatan penting bagi masyarakat untuk lebih sadar akan apa yang mereka konsumsi.
Langkah-langkah Untuk Mengurangi Paparan Mikroplastik
Menghadapi ancaman mikroplastik, langkah pertama yang dapat diambil adalah meningkatkan kesadaran masyarakat. Edukasi tentang bahaya mikroplastik sangat penting agar masyarakat lebih berhati-hati dalam memilih produk yang mereka konsumsi. Ini termasuk menghindari penggunaan plastik sekali pakai dan memilih alternatif yang lebih ramah lingkungan.
Selain itu, pemerintah juga perlu berperan aktif dalam mengatasi masalah ini. Kebijakan yang mendukung pengurangan penggunaan plastik, seperti larangan terhadap plastik sekali pakai dan pengurangan sampah plastik di lautan, sangat dibutuhkan. Hal ini bisa jadi langkah awal untuk mengurangi dampak mikroplastik di lingkungan.
Dengan turut berkontribusi dalam menjaga lingkungan, kita dapat melindungi kesehatan kita, khususnya bagi ibu hamil dan janin. Menggunakan produk yang lebih alami dan mengurangi paparan terhadap barang-barang berbahan plastik merupakan pilihan bijak yang patut dipertimbangkan. Ini bisa memberikan dampak positif yang besar dalam jangka panjang.
