Pendiri Telegram Ditangkap Platform – Pavel Durov, pendiri dan CEO Telegram, ditahan oleh penegak hukum Prancis pada Sabtu kemarin, sebuah peristiwa yang segera menarik perhatian dunia. Penahanan ini terkait dengan tuduhan bahwa Durov mengizinkan aktivitas ilegal merajalela di platform-nya dengan tidak melakukan moderasi konten yang sesuai, khususnya terkait perdagangan narkoba, pencucian uang, dan penyebaran materi pelecehan seksual anak.
Penahanan Durov sempat memicu spekulasi di kalangan pengguna Telegram mengenai kemungkinan penutupan platform perpesanan populer ini. Banyak yang khawatir apakah Telegram akan tetap beroperasi seperti biasa atau menghadapi nasib yang lebih suram.
Namun, alih-alih menurun, popularitas Telegram justru mengalami lonjakan setelah berita penahanan Durov tersebar. Berdasarkan data dari Appfigures dan Sensor Tower, jumlah unduhan Telegram mulai merangkak naik. Fenomena ini menunjukkan bahwa, meskipun menghadapi krisis kepemimpinan, Telegram justru mendapatkan dorongan popularitas yang tidak terduga.
Peningkatan ini mungkin disebabkan oleh rasa ingin tahu dari pengguna baru yang ingin melihat bagaimana Telegram akan bereaksi terhadap situasi ini, atau bahkan oleh mereka yang mendukung prinsip kebebasan yang selama ini diperjuangkan oleh Durov. Terlepas dari penyebabnya, Telegram tampaknya ketiban berkah di tengah badai yang tengah melanda.
Telegram Meroket di App Store Setelah Penahanan CEO
Data terbaru dari Appfigures menunjukkan bahwa Telegram kini berada di posisi kedua dalam kategori Social Networking di Apple App Store Amerika Serikat. Kenaikan ini tidak hanya terjadi di AS, tetapi juga di tingkat global, di mana jumlah unduhan Telegram di perangkat iOS meningkat hingga 4%.
Situasi di Prancis, negara tempat Pavel Durov ditahan, menunjukkan respons yang bahkan lebih signifikan. Telegram berhasil menduduki peringkat satu dalam kategori Social Networking di App Store Prancis dan menjadi aplikasi nomor tiga teratas secara keseluruhan, seperti yang dikutip dari TechCrunch, Selasa (27/8/2024). Pencapaian ini mempertegas posisi Telegram sebagai salah satu platform perpesanan paling populer, meskipun tengah menghadapi krisis di tingkat manajemen.
Peningkatan peringkat ini mungkin mencerminkan dukungan dari pengguna yang semakin solid terhadap Telegram, bahkan di tengah badai kontroversi yang menyelimuti perusahaan. Sementara sebagian pihak mungkin meragukan masa depan Telegram, data menunjukkan bahwa minat terhadap aplikasi ini justru semakin meningkat.
Telegram Capai Peringkat Tertinggi di AS: Lonjakan 10 Poin di App Store
Di Amerika Serikat, Telegram mengalami lonjakan signifikan dalam daftar aplikasi teratas. Awalnya berada di peringkat 18, Telegram kini naik ke peringkat delapan, sebuah lompatan 10 poin sejak Jumat pekan lalu. Menurut Appfigures, ini adalah peringkat tertinggi yang pernah dicapai oleh Telegram di AS, sebuah prestasi yang menandakan semakin kuatnya daya tarik platform ini di kalangan pengguna Amerika.
Analisis terpisah yang dilakukan oleh Sensor Tower juga mengungkapkan bahwa jumlah unduhan Telegram di iOS secara global terus menunjukkan peningkatan dari hari ke hari hingga hari Minggu. Ini mengindikasikan bahwa popularitas Telegram terus tumbuh, bahkan ketika menghadapi tantangan besar di tingkat manajemen.
Dengan capaian ini, Telegram tidak hanya berhasil bertahan di tengah krisis, tetapi juga mengukuhkan posisinya sebagai salah satu aplikasi perpesanan teratas di dunia.
Baca juga artikel kesehatan lainnya.