loading…
Di saat yang lain sibuk perang harga di online, Honor justru ekspansi besar-besaran lewat toko fisik dan pamerkan kecanggihan AI Honor 400. Foto: Honor Indonesia
JAKARTA – Produsen gawai asal China Honor ingin membuktikan bahwa di 2025, sentuhan manusia dan pengalaman fisik (offline) masih menjadi raja yang tak tergantikan dalam merebut hati pasar Indonesia. Strategi ini bukan tanpa alasan. President of Honor South Pacific, Justin Li, memahami betul psikologis konsumen tanah air. Baginya, kesan pertama saat jemari menyentuh layar dingin smartphone di Honor Experience Store adalah momen krusial yang menentukan “jatuh cinta” atau berpalingnya seorang pelanggan.
Fisik Masih Mendominasi Pasar Gadget di Indonesia
Langkah Honor memperbanyak gerai fisik di lokasi-lokasi premium Jabodetabek, seperti Gandaria City, adalah jawaban atas data pasar yang mencengangkan. Di saat dunia mendewakan e-commerce, data menunjukkan bahwa di Indonesia, pasar offline masih menjadi tulang punggung utama penjualan ponsel pintar.
Justin Li mengungkapkan fakta bahwa lebih dari 80 persen transaksi pembelian smartphone di Indonesia masih terjadi di luar jaringan. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun kemudahan belanja online kian meningkat, interaksi fisik tetap menjadi faktor penting dalam pengambilan keputusan konsumen.
Dalam konteks ini, Honor menciptakan pengalaman unik bagi setiap pengunjung yang datang ke toko. Mereka tidak hanya menjual produk, tetapi juga menawarkan kesempatan bagi konsumen untuk merasakan teknologi terkini sebelum memutuskan untuk membeli.
Pentingnya Keterlibatan Emosional dalam Pembelian
Honor memahami betul bahwa pengalaman fisik tidak hanya berkaitan dengan produk, tetapi juga emosi yang terlibat. Setiap konsumen memiliki kecenderungan untuk merasa lebih nyaman saat mencoba ponsel secara langsung. Keterlibatan emosional ini dapat meningkatkan keinginan konsumen untuk membeli.
Ketika konsumen dapat menyentuh dan merasakan gadget yang mereka inginkan, mereka akan lebih percaya diri dalam keputusan pembelian. Honor benar-benar menekankan pengalaman pengguna yang memuaskan dalam gerai-gerainya, agar tiap pengunjung merasa diperhatikan dan dihargai.
Pengalaman interaktif seperti ini juga memberikan kesempatan bagi konsumen untuk bertanya langsung kepada staf dan mendapatkan penjelasan mendetail mengenai produk. Dengan cara ini, kepercayaan diri dan kepuasan konsumen dapat meningkat, sehingga mengurangi kemungkinan penyesalan setelah membeli.
Strategi Bertahan di Tengah Persaingan Sengit
Honor tidak hanya fokus pada penjualan, tetapi juga strategi bertahan di tengah persaingan yang semakin ketat. Dengan berbagai merek lain yang juga berusaha memanfaatkan pasar offline, Honor perlu menemukan cara untuk tetap relevan. Salah satu langkah ini adalah dengan membangun koneksi emosional dengan pelanggan.
Gerai baru di lokasi strategis menunjukkan komitmen Honor untuk menjangkau lebih banyak pelanggan. Penguatan bagi brand di pasar juga dilakukan dengan memperkenalkan produk terbaru yang mengedepankan teknologi seperti AI dan kamera canggih.
Selama tahun 2025, Honor berupaya untuk memperkuat kehadirannya dengan pendekatan multifaset, mulai dari penawaran produk hingga pengalaman pembelian yang tak terlupakan. Pendekatan ini diharapkan dapat mengalahkan persaingan dari merek lain yang lebih besar dan mapan.
Peluang untuk Pertumbuhan Melalui Inovasi
Tidak dapat dipungkiri bahwa inovasi menjadi kunci untuk maju di industri teknologi yang cepat berubah. Honor tidak hanya menarik perhatian dengan produk-produk fisik, tetapi juga dengan kecerdasan buatan yang terintegrasi dalam setiap perangkatnya. AI Honor 400, misalnya, dirancang untuk membuat setiap pengalaman pengguna menjadi lebih intuitif.
Produk yang berbasis AI ini tidak hanya meningkatkan kenyamanan pengguna tetapi juga memberikan nilai tambah yang signifikan. Inovasi ini sejalan dengan kebutuhan konsumen modern yang lebih mengedepankan teknologi dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan menonjolkan teknologi canggih dalam penjualannya, Honor berharap dapat meningkatkan daya tariknya di pasar. Pendekatan inovatif ini juga akan membantu mereka mempertahankan keunggulan kompetitif dalam industri yang terus berkembang.
Kesimpulan tentang Masa Depan Penjualan Offline
Dengan semakin berkembangnya teknologi, Honor menunjukkan bahwa pengalaman belanja offline masih memiliki tempat di hati konsumen. Strategi yang berfokus pada pengalaman fisik ini berpotensi menjadi model baru dalam pemasaran gadget. Kekuatan dari hubungan langsung antara brand dan konsumen akan terus membantu memperkokoh posisi Honor di pasar.
Keputusan untuk memperluas gerai fisik di lokasi premium menunjukkan komitmen perusahaan untuk melayani pelanggannya secara langsung. Di sisi lain, perhatian terhadap inovasi juga membuktikan bahwa Honor tidak hanya mengikuti tren, tetapi menciptakan standar baru.
Masa depan penjualan smartphone di Indonesia terlihat cerah, terutama bagi mereka yang mampu menghadirkan kombinasi antara teknologi, kenyamanan, dan pengalaman konsumen yang tak terlupakan. Honor berupaya untuk menjadi salah satu pelopor dalam menciptakan tren ini dan menjawab kebutuhan pasar yang terus berkembang.
