loading…
Dinosaurus Campuran Ular dan Kadal Ditemukan. FOTO/ IFL SCIENCE
LONDON – Dari mana ular berasal? Ini adalah pertanyaan yang telah membingungkan para peneliti selama bertahun-tahun, dan kini mereka semakin bingung. Sebuah fosil Jurassic baru telah ditemukan dan merupakan perpaduan unik antara fitur ular dan kadal.
Fosil ini memberikan wawasan yang menakjubkan mengenai evolusi reptil, dan lebih jauh lagi, menjelajahi hubungan antara spesies yang berbeda. Dengan penemuan ini, para ilmuwan mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang bagaimana ular mungkin berevolusi dari nenek moyang yang mirip kadal.
Penemuan ini tidak hanya menarik perhatian peneliti, tetapi juga menimbulkan banyak pertanyaan baru tentang kehidupan hewan prasejarah. Fosil tersebut membantu kita memahami bagaimana berbagai spesies beradaptasi dengan lingkungan mereka dan evolusi yang terjadi selama jutaan tahun.
Pemahaman Baru tentang Evolusi Ular dan Kadal
Sebuah penemuan penting terjadi pada tahun 2016 di Pulau Skye, Skotlandia, yang menjadi sorotan utama dalam penelitian ini. Spesies baru ini dinamai Breugnathair elgolensis, menggambarkan karakteristik unik yang menggabungkan elemen dari kedua kelompok reptil tersebut.
Spesimen fosil yang ditemukan hanya sebagian besar, namun berhasil direkonstruksi untuk menampilkan tubuh pendek dan anggota badan yang mirip kadal. Meski begitu, rahangnya menyerupai ular, dan gigi-gigi melengkungnya mirip gigi ular piton, yang semakin memperkuat hipotesis evolusi.
Roger Benson, penulis utama studi ini, menjelaskan bahwa Breugnathair menunjukkan karakteristik primitif meskipun memiliki fitur-fitur yang mirip ular. Hal ini memberikan wawasan yang menarik tentang evolusi spesies dan bagaimana mereka dapat mengalami perubahan sangat signifikan seiring berjalannya waktu.
Fosil dan Kategori Baru dalam Taksonomi
Berdasarkan penggolongan taksonomi, Breugnathair elgolensis termasuk dalam famili baru yang disebut Parviraptoridae, yang hingga kini terdiri dari beberapa fosil yang masih sangat tidak lengkap. Penemuan ini menandai pentingnya spesies ini dalam konteks evolusi ular dan kadal, memberikan petunjuk baru mengenai nenek moyang mereka.
Fosil ini diperkirakan berasal dari sekitar 167 juta tahun yang lalu, menjadikannya salah satu contoh yang signifikan dalam sejarah evolusi. Perbedaan dalam ciri morfologis membantu para peneliti untuk memahami lebih dalam tentang bagaimana kelompok Squamata, yang mencakup ular dan kadal, berevolusi dan beradaptasi.
Susan Evans, seorang peneliti dari University College London, mencatat bahwa penemuan ini merupakan langkah penting dalam penelitian yang dilakukan selama lebih dari tiga dekade. Temuan ini menyerupai menyusun kembali gambar puzzle yang sebelumnya telah hanya mengandalkan potongan-potongan kecil.
Signifikansi Penemuan bagi Ilmu Pengetahuan
Penemuan Breugnathair elgolensis membawa dampak signifikan dalam memahami sejarah evolusi dan hubungan antara spesies. Mosaik fitur primitif dan khusus mengungkapkan kompleksitas jalur evolusi yang tidak selalu linier, sehingga membuka peluang penelitian lebih lanjut.
Hal ini juga menggugah kembali perdebatan terkait evolusi dan bagaimana spesies berevolusi sebagai respons terhadap perubahan lingkungan. Keberadaan fosil seperti ini memberikan wawasan yang berharga bagi ahli paleontologi yang berupaya menyusun sejarah kehidupan di Bumi.
Di sisi lain, penemuan seperti ini juga menandakan pentingnya konservasi dan perlindungan situs-situs geologis. Memastikan bahwa situs-situs tersebut tidak terganggu adalah kunci untuk menjaga pengetahuan yang bisa kita dapatkan dari fosil-fosil yang ada.
