loading…
Inilah Jenis-jenis Baterai Drone. FOTO/ Terra Drone
JAKARTA – Korban jiwa akibat kebakaran di Terra Drone jasa penyewaan pesawat tanpa awak alias drone di Kemayoran, Jakarta Pusat, terus bertambah pada Selasa (9/12/2025). Kapolres Metro Jakarta Pusat (Jakpus), Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, menyatakan update terbaru korban tewas yang dievakuasi sebanyak 22 orang. Kebakaran hebat ini terjadi diduga akibat baterai drone yang meledak, menyebabkan api menjalar dengan cepat dan merenggut banyak nyawa. Insiden ini menyadarkan banyak pihak akan pentingnya memahami berbagai jenis baterai yang digunakan pada drone.
Kebakaran tersebut menjadi sorotan utama, khususnya mengenai jenis-jenis baterai yang digunakan pada drone. Dalam kasus ini, baterai tampaknya berkontribusi signifikan terhadap bencana. Memahami karakteristik masing-masing jenis baterai menjadi kunci untuk mencegah tragedi serupa di masa depan.
Terdapat berbagai jenis baterai yang umum dipakai pada drone, masing-masing dengan kelebihan dan kekurangan. Jenis-jenis ini memiliki karakteristik teknis yang berbeda, yang memengaruhi kinerja dan keamanan selama penggunaan. Untuk memahami keseluruhan situasi, mari kita jelajahi lebih dalam mengenai spesifikasi yang diperlukan untuk baterai drone yang lebih aman.
Pentingnya Mengenal Jenis Baterai Drone untuk Keamanan
Salah satu jenis baterai yang paling umum digunakan dalam drone adalah Nikel Kadmium (NiCad). Meskipun kini jarang digunakan pada drone modern, baterai ini pernah menjadi pilihan utama karena ketahanannya. Mengingat karakteristik baterai ini, penting untuk memahami bahwa meskipun kuat, ada masalah berpotensi berbahaya yang perlu diperhatikan.
Selain itu, efek memori menjadi perhatian utama pada baterai Ni-Cd. Ini berarti baterai tersebut bisa kehilangan kapasitasnya seiring waktu terkait cara penggunaannya. Hal ini dapat menyebabkan pengguna drone mengalami masalah saat mengecas dan memanfaatkan baterai dengan efektif.
Walaupun demikian, baterai Ni-Cd masih memiliki keunggulan dalam hal daya tahan dan kemampuan operasional di lingkungan yang ekstrem. Namun, pertanyaan besar tetap ada: bagaimana dengan dampak lingkungannya saat baterai ini dibuang?
Perbandingan Baterai Li-ion dan LiPo Sebagai Alternatif Modern
Baterai litium-ion (Li-ion) merupakan alternatif yang lebih modern dan ramah lingkungan dibandingkan Ni-Cd. Baterai ini memiliki ukuran yang lebih kecil dan tidak mengalami efek memori, sehingga lebih efisien saat digunakan. Dengan teknologi yang terus berkembang, Li-ion semakin menjadi pilihan populer di kalangan pengguna drone.
Dari segi kapasitas penyimpanan energi, baterai Li-ion mampu menawarkan performa yang sangat baik tanpa bobot berlebih. Hal ini memungkinkan drone untuk terbang lebih lama dan lebih efisien. Di sisi lain, ada pula jenis baterai polimer litium (LiPo) yang semakin sering digunakan di kalangan pengguna drone saat ini.
Baterai LiPo terbuat dari elektrolit polimer yang membuatnya lebih fleksibel dan ringan dibandingkan dengan baterai Li-ion. Dengan desain yang lebih ramping, baterai ini memungkinkan drone untuk terbang dengan performa optimal, memberikan kebebasan gerak yang lebih baik dan efisiensi dalam penerbangan.
Risiko dan Tantangan Penggunaan Baterai Drone
Meskipun ada keunggulan yang ditawarkan oleh baterai LiPo dan Li-ion, tantangan keselamatan tetap ada. Kebakaran yang terjadi baru-baru ini menunjukkan betapa berbahayanya penggunaan baterai jika tidak ditangani dengan benar. Selain itu, potensi ledakan menjadi isu serius yang perlu diperhatikan.
Apabila baterai terlalu panas, bisa mengakibatkan kerusakan material dan bisa menimbulkan risiko kebakaran. Oleh karena itu, penting untuk memahami cara penanganan dan penyimpanan baterai yang benar untuk mencegah insiden yang merugikan.
Penting juga untuk memperhatikan peraturan yang berlaku tentang penanganan baterai drone. Dalam konteks keselamatan, edukasi dan pelatihan bagi pengguna drone sangat diperlukan untuk memastikan bahwa mereka dapat mengenali dan mengatasi risiko yang ada.
