Cyberlife · October 16, 2024 0

Serangan Rudal Iran Meningkat, AS Kirim Dukungan Senjata

Serangan Rudal Iran Meningkat – Pentagon telah mengonfirmasi bahwa mereka akan mengirim sistem antirudal canggih yang dioperasikan oleh pasukan AS ke Israel. Sistem ini, yang dikenal sebagai Terminal High-Altitude Area Defense (THAAD), dirancang untuk memperkuat pertahanan udara Israel, terutama setelah serangan rudal Iran yang mengancam keamanan negara itu pada awal bulan ini. Para pejabat menekankan bahwa langkah ini adalah bagian dari upaya Amerika Serikat untuk mendukung sekutunya di kawasan Timur Tengah, serta memastikan Israel memiliki perlindungan yang memadai dari serangan rudal jarak jauh.

Sistem THAAD yang dikirimkan ini terkenal karena kemampuannya dalam mencegat rudal balistik di ketinggian yang sangat tinggi, sehingga memberikan perlindungan tambahan terhadap berbagai ancaman yang mungkin datang dari Iran atau kelompok-kelompok yang didukungnya.

AS Tambah Pasukan untuk Operasikan Sistem THAAD di Israel

Pada 1 Oktober, lebih dari 180 rudal balistik ditembakkan Iran ke Israel, meningkatkan ketegangan di kawasan. Sebelumnya, ada sejumlah kecil pasukan AS yang ditempatkan di Israel, namun Pentagon kini mengirim sekitar 100 tentara tambahan untuk mengoperasikan sistem antirudal THAAD. Langkah ini menandakan peningkatan signifikan dalam keterlibatan AS untuk memperkuat pertahanan udara Israel.

Pentagon juga mengonfirmasi bahwa tim pendahulu dan komponen penting untuk sistem THAAD telah tiba di Israel dan akan segera dioperasikan. Tambahan personel dan suku cadang akan menyusul dalam beberapa hari ke depan untuk memastikan sistem ini bisa berfungsi optimal dalam melindungi Israel dari ancaman rudal balistik lebih lanjut.

Dukungan AS untuk Israel: THAAD Tiba di Nevatim

Dilansir dari BBC, dua pesawat angkut militer AS C-17 dilaporkan telah terbang dari Alabama menuju pangkalan Angkatan Udara Israel di Nevatim, kemungkinan membawa peralatan sistem antirudal THAAD. Pengerahan THAAD ini diperkirakan dilakukan untuk menutupi celah dalam sistem pertahanan udara Israel yang mungkin rentan terhadap serangan rudal balistik skala besar.

Keputusan ini menandakan kebutuhan mendesak Israel akan bantuan pertahanan dari AS, terutama di tengah konflik yang semakin memanas di kawasan Timur Tengah. Dukungan ini menunjukkan bagaimana AS berperan penting dalam memperkuat pertahanan sekutunya di tengah ancaman serius dari Iran dan aktor-aktor regional lainnya.

AS Perkuat Pertahanan Israel dengan Sistem THAAD

Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, menyatakan bahwa pengerahan sistem THAAD ke Israel bertujuan untuk memperkuat pertahanan udara negara tersebut. Pentagon menegaskan bahwa langkah ini menunjukkan komitmen kuat Amerika Serikat untuk melindungi Israel dari potensi serangan rudal balistik lebih lanjut oleh Iran.

Rudal balistik Iran, seperti Fattah-1, memang menjadi ancaman serius bagi Israel. Rudal jenis ini memiliki kemampuan untuk ditembakkan ke atmosfer sebelum lintasannya berubah dan turun dengan kecepatan tinggi menuju sasaran. Kecepatan dan daya jangkau rudal balistik ini membuatnya lebih sulit dicegat dibandingkan dengan rudal jelajah atau drone, menjadikan sistem pertahanan canggih seperti THAAD sangat diperlukan dalam menghadapi ancaman tersebut.

Efektivitas Sistem THAAD dalam Menghadapi Rudal Balistik

Menurut Lockheed Martin, produsen senjata terbesar AS yang memproduksi sistem THAAD, teknologi ini sangat efektif dalam menghadapi rudal balistik. Didukung oleh radar canggih buatan Raytheon, THAAD memiliki enam peluncur yang dipasang di truk, dengan masing-masing peluncur membawa delapan rudal pencegat. Setiap baterai THAAD memiliki biaya sekitar USD 1 miliar dan membutuhkan sekitar 100 awak untuk mengoperasikannya.

Meskipun Israel sudah memiliki sistem pertahanan udara yang kuat, termasuk Iron Dome, David’s Sling, dan Arrow, beberapa serangan rudal Iran tetap berhasil menembus pertahanan tersebut. Citra satelit mengungkapkan kerusakan di pangkalan udara Nevatim, tempat di mana jet tempur F-35 ditempatkan. Terdapat setidaknya 32 titik benturan, termasuk di area hanggar F-35, yang menurut Decker Eveleth dari Pusat Analisis Angkatan Laut (CNA), beberapa jet tempur “sangat beruntung” terhindar dari kerusakan parah.

Tidak hanya di Nevatim, serangan rudal Iran lainnya juga menghantam Tel Aviv, dengan salah satu rudal menciptakan kawah sedalam 9 meter di area padat penduduk yang dekat dengan markas besar Mossad, badan intelijen Israel. Ini menjadi bukti bahwa meskipun Israel memiliki sistem pertahanan canggih, ancaman rudal balistik dari Iran tetap menimbulkan dampak signifikan.

 

 

Baca juga artikel kesehatan lainnya